Hujan deras yang mengguyur wilayah Ibukota, Minggu (14/2) siang membuat sejumlah ruas jalan tergenang. Di Jakarta Selatan, genangan terparah diantaranya melanda Jl Kemang Raya dan Jl Kemang IX, Kelurahan Bangka, Mampang Prapatan dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter (cm) hingga 1 meter.

Jakarta, Aktual.com – Badan Meteorologi, Kimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi terjadinya hujan lebat dalam beberapa hari ke depan hingga sekitar tanggal 20 Juni 2016.

“Dari tinjauan kondisi atmosfer terlihat beberapa indikasi yang menunjukkan munculnya potensi hujan lebat di wilayah Indonesia,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S. Swarinoto, dalam siaran pers, Sabtu (18/6).

Menurut dia, hal itu terjadi akibat kondisi masih hangatnya suhu muka laut di atas normal perairan Indonesia barat, masuknya aliran massa udara basah dari samudera India di maritim kontinen Indonesia serta lemahnya aliran masa udara dingin Australia di wilayah Indonesia.

Ia memaparkan, kondisi masih hangatnya suhu muka laut di atas normal perairan Indonesia barat, masuknya aliran massa udara basah dari samudera India di maritim kontinen Indonesia serta lemahnya aliran masa udara dingin Australia di wilayah Indonesia, diperkirakan memberikan kontribusi pada peningkatan curah hujan.

“Selain itu dengan adanya daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin di wilayah Sumatera dan Kalimantan mengakibatkan kondisi atmosfer menjadi tidak stabil sehingga meningkatkan potensi petir dan angin kencang,” papar Yunus.

Beberapa wilayah di Indonesia diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas lebat antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Selain itu, wilayah Pulau Jawa seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, dan Papua juga berpotensi mengalami hujan lebat.

Untuk itu, ujar dia, masyarakat agar dapat meningkatkan kewaspadaan terkait potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, genangan, hingga pohon tumbang.

Sementara operator jasa pelayanan transportasi laut juga diharapkan dapat mewaspadaipotensi hujan lebat dan gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di perairan selatan Sumatera, Jawa hingga Bali-NTT.

Sebagaimana diwartakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status tanggap darurat bencana banjir di Kota Padang, Sumatera Barat dilakukan hingga Jumat (24/6).

“Saat banjir, Kota Padang lumpuh selama sekitar 8 jam akibat terendam banjir ketinggian 50-150 cm pada Kamis (16/16/2016),” demikian keterangan pers dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho yang diterima Antara di Jakarta pada Jumat (17/6).

Menurut Sutopo, sebanyak 19 kelurahan di 10 kecamatan di Kota Padang mengalami kebanjiran. Sementara itu, satu kecamatan di Kota Padang Pariaman juga terkena banjir. Musibah tersebut merenggut satu korban nyawa atas nama Risman (63) karena terpeleset saat banjir.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby