Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (REUTERS)

Jakarta, Aktual.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan Tolak Finlandia dan Swedia untuk masuk menjadi anggota Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Seperti dikutip Reuters, Menurut Erdogan “NATO adalah aliansi keamanan dan pihaknya tidak dapat menerima teroris berada di dalamnya”.

Dan Turki menolak keanggotaan Finlandia dan Swedia di NATO karena dua negara itu dituduh melindungi, membiayai dan memasok senjata bagi pemberontak Kurdi

Ankara memberi label pemberontak Kurdi sebagai teroris dan negara yang melindungi mereka sebagai sponsor teroris.

“Kami akan tetap menerapkan kebijakan kami dengan cara yang pasti. Kami telah mengatakan kepada sekutu bahwa kami tetap akan menolak keanggotaan Finlandia dan Swedia. Dan itu akan tetap seperti itu,” kata Erdogan dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitternya Kamis (19/5).

Sementara itu Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mendukung rencana Finlandia dan Swedia bergabung jadi anggota Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO).

“Pasukan Finlandia dan Swedia, mereka sudah pernah bahu membahu bersama pasukan AS dan NATO di Kosovo, Afghanistan, dan di Irak,” ujar Biden seperti dikutip CNN Indonesia.

Biden melanjutkan bahwa Finlandia dan Swedia telah berkoordinasi dengan AS dan sekutu serta partner untuk mendukung rakyat Ukraina yang pemberani.

Sementara itu Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan perang Rusia di Ukraina telah mengubah keamanan Eropa dan sekitarnya dan Finlandia akan maju untuk keanggotaan NATO bukan hanya untuk keamanan negara, tetapi juga untuk keamanan trans-atlantik.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Dede Eka Nurdiansyah