Penyelundupan narkoba yang berton-ton jumlahnya. Yang sudah pasti bisa menghancurkan bangsa kita. Sungguh sangat menyedihkan pemerintah tidak sedikitpun berkomentar tentang hal itu. Ini adalah sebagian kecil dari hal-hal yang memprihatinkan kita bersama yang terjadi saat ini.

Saya sedih, saya ingin menjerit untuk protes dan menyuarakan hati nurani rakyat. Tapi saya tidak dapat melakukan hal itu, karena saya sebagai orang Golkar yang juga partai pendukung Pemerintah. (Seharusnya Golkar sebagai partai besar, sebagai pendukung dan Sahabat yang baik harus bisa memberi masukan mana hal-hal yang baik dan yang buruk kepada Pemerintah, tidak hanya sekedar mengekor dan ABS).

Saya adalah anak biologis Presiden Soeharto! Saya tidak bisa berdiam diri untuk tidak menyuarakan jeritan rakyat. Oleh karena itu saya memutuskan untuk keluar dari Partai Golkar dan memilih untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui Partai Berkarya.

Sebagai konsekwensinya tentu saya juga harus melepaskan keanggotaan saya di DPR.
Saya mohon pamit kepada teman-temen di DPR, terima kasih untuk persahabatan dan kebersamaan kita selama ini. Baik di Komisi IV, BKSAP maupun saat di rapat Paripurna.
Saya pasti akan merindukan saat kebersamaan kita. Doakan kita bertemu lagi tahun depan. I Shall Return !!

Terima kasih kepada Partai Golkar yang telah menempa saya menjadi salah satu politikus wanita yang diperhitungkan di Republik ini. Saat ini Golkar sudah memiliki begitu banyak politikus handal, Golkar tidak membutuhkan saya. Tapi saya sangat dibutuhkan oleh Partai Berkarya.

Partai Berkarya harus lulus Parliamentary threshold dalam Pemilu Legislatif tahun depan, agar Partai Berkarya dapat melanjutkan cita-cita Pak Harto untuk mensejahterakan Bangsa ini, mencerdaskan Bangsa ini, menciptakan kehidupan masyarakat yg adil makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.