Jakarta, Aktual.com — Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengaku keberatan dengan kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang akan melakukan importasi garam industri dalam jumlah besar. Pasalnya, kebijakan tersebut akan berdampak negatif bagi para petani petani garam lokal.
“Tahun ini kalau terus menerus seperti ini, saya juga tidak mau melaksanakan pemberdayaan petani garam. Karena percuma nanti uang kita buang, petaninya tidak mendapatkan manfaat karena harganya jatuh semua. Kalau kita mau kasih mati harga petani garam, ya impor saja (garam) sebanyak-banyaknya,” kata Susi di kantornya, Jakarta, Selasa (11/8).
Ia mengungkapkan bahwa impor garam industri yang dilakukan Kemendag tersebut ternyata bukan dari importir garam khusus industri. “Harusnya tidak boleh, kalau kita mau bantu petani garam kita,” ungkapnya.
Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP Sudirman Saad menambahkan, pihaknya meminta pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan Kemendag untuk mengendalikan dan menurunkan volume impor garam industri sebesar 50%. Pasalnya, izin importasi garam yang besar tersebut telah mematikan petani garam lokal.
“Diharapkan, mereka juga bisa menyerap garam industri petani supaya ada gairah. Turunan garam ini kan luar biasa. Nilai ekonominya sangat tinggi,” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka