Jakarta, Aktual.com – Pasar ekspor produk pertanian ke Amerika Latin sangatlah penting bagi Indonesia. Hal ini cukup jadi alasan untuk Indonesia memperpanjang kerjasama dengan Chili. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi saat menerima wakil menteri perdagangan luar negeri Chili di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta (7/6).

Harvick menilai perpanjangan kerjasama dengan Chili yang akan berakhir pada bulan November mendatang sangat penting dilakukan, mengingat negara ini berada di posisi strategis secara geografis di Amerika Latin. Yakni berada di sepanjang pesisir pantai barat Amerika Latin.

Baca Juga: Kasus Korupsi Benih Jagung, Kejati NTB Tahan Direktur PT SAM

“Kita berharap Chili jadi hub. Karena sepanjang garis pantai Amerika Latin ini memang Chili. Jadi kita berharap Chili memainkan peranan penting di Amerika Latin untuk bisa terus berkembang ke Brazil dan negara Amerika Latin lain,” ungkap Harvick kepada juru warta.

Dirinya juga menjelaskan posisi neraca perdagangan Indonesia-Chili pada tahun lalu tercatat surplus sekitar USD800 ribu dari total nilai perdagangan sektor pertanian antara kedua negara di tahun lalu mencapai USD26,9 juta.

Dalam pertemuan ini, diungkapkan bahwa ada banyak potensi yang bisa digarap oleh Indonesia, oleh sebab itu dalam waktu dekat ini Chili akan mengundang secara khusus pemerintah dan pengusaha dalam negeri untuk bisa berkunjung langsung ke Chili.

Baca Juga: Dilema Industri Hasil Tembakau Sebagai Penerimaan Fiskal Terbesar Negara

“Kita bisa mengunjungi Chili untuk sama-sama membuka akses pasar. Ini lah komitmen yang sudah terbangun selama ini. Alhamdulillah Chili sendiri sangat berkomitmen,” punkasnya.

Dalam pertemuan ini, dia juga berharap nota kesepahaman antara Indonesia dengan Chili segera terealisasi sebelum berakhirnya kesepakatan sebelumnya yang akan berakhir pada bulan November.

Artikel ini ditulis oleh:

Nurman Abdul Rahman