Penyidik KPK Novel Baswedan saat tiba di RS Jakarta EYE Center (JEC), Jakarta, Selasa (11/4). Novel akan menjalani pengobatan mata akibat matanya disiram air keras oleh orang yang tidak dikenal di depan rumahnya. AKTUAL/Tino Oktaviano
Penyidik KPK Novel Baswedan saat tiba di RS Jakarta EYE Center (JEC), Jakarta, Selasa (11/4). Novel akan menjalani pengobatan mata akibat matanya disiram air keras oleh orang yang tidak dikenal di depan rumahnya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan terhitung sudah 29 hari menjalani perawatan mata di sebuah rumah sakit di Singapura.

Juru bicara KPK mengatakan, Febri Diansyah Novel masih terus mendapat serangkaian pengobatan dan perawatan dari para dokter ahli mata.

“Setelah menjalani serangkaian pengobatan dan perawatan intensif di Singapura, terdapat sejumlah perkembangan,” kata Febri, di Kantornya, Jakarta, Rabu (10/5).

Febri menambahkan, hari ini, Rabu (10/5), dilakukan pengetesan membaca huruf dan angka pada tembok, dan hasilnya mata kiri hanya bisa melihat huruf dengan ukuran terbesar, sebaliknya mata kanannya sudah lebih maju.

Dilakukan juga kegiatan observasi kedua mata menggunakan alat. Mata kanan bagus, tekanan normal (15), ada pertumbuhan selaput kornea dan tidak ada infeksi.

Sedangkan mata kiri yang lebih banyak terkena cairan air keras tersebut, tekanan mata 19 (lebih tinggi dari mata kanan), penumpukan kalsium stagnan, dan pembuluh darah sekeliling bola mata yang berfungsi hanya samping kiri.

“Diharapkan ada peluang aliran darah dari sisi kiri bola mata bisa memenuhi dan merangsang pertumbuhan pembuluh darah bagian lain,” tambah Febri.

Diketahui, Selasa (11/4), setelah shalat subuh di masjid dekat kediamannya, Novel disiram air keras oleh orang yang tak dikenal. Hingga saat ini polisi masih mencari pelakunya.

[Agustina Permatasari]

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby