Jakarta, Aktual.com — Produk investasi reksadana bisa menjadi pilihan bagi investor yang tidak suka dengan risiko tinggi (high risk). Apalagi produk ini juga menawarkan return yang lumayan tinggi. Kendati perekonomian masih labil, kinerja reksadana masih cukup menjanjikan.
“Reksadana ini dirancang untuk masyarakat yang ingin berinvestasi, tapi hanya memiliki waktu dan pengetahuan terbatas. Padahal reksadana ini dan produk pasar modal lainnya, berpotensi besar jika dilihat dari penetrasi pasar terhadap perekonomian domestik,” tegas Direktur Penilaian Emiten Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat di Jakarta, Senin (25/1).
Apalagi berdasar data Otiritas Jasa Keuangan (OJK), per 23 Desember 2015, ada 1.083 produk reksadana yang terdaftar di OJK dengan jumlah total nilai aktiva bersih (NAB) sebanyak Rp268,44 triliun. Dengan 181,94 miliar unut penyertaan dari 15 jenis reksadana.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan 11 persen dibanding tahun sebelumnya dengan NAB Rp241,57 triliyn dari 142,72 miliar unit penyertaan. “Itu bukyi produk ini masih menarik. Kami harapkan NAB tahun ini dapat mencapaj sebesar-besar,” ujar Samsul tanpa mau merinci seberapa besar target NAB yang ingin dicapai. Katanya, itu ranahnya Manajer Investasi (MI).
Ia berharap, dengan semakin banyaknya jumlah investor di pasar modal domestik, maka akan semakib menggenjor perdagangan di pasar modal. “Jadi kami berharap, produk reksadana ini dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal. Apalagi produk ini cocok untuk para ibu-ibu rumah tangga,” tegas dia.
Untuk meningkat sosialisasi produk pasar modal ini, kata Samsul, bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), dan didukung OJK mengelar Pesta Reksadana 2016 pada 27-30 Januari 2016.
“Kami targetkan dapat menarik 4.000 pengunjung dan setengahnya bisa membuka rekening untuk reksadana di tempat acara. Sasaran kami, ibu rumah tangga, wiraswasta, karyawan, akademisi, profesional, dan masyarakat umum,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan