Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). IHSG pada Senin sore ditutup menguat tipis sebesar 9,40 poin atau 0,2 persen ke 4.464,58 dengan 100 saham menguat, 175 melemah, dan 76 stagnan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/15.

Jakarta, Aktual.com — Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencatatkan dua saham perdana yakni PT Atmindo Tbk dan PT Indonesia Pondasi Raya Tbk di papan perdagangan saham pasar modal domestik.

“Semoga dengan masuknya saham PT Atmindo Tbk dan PT Indonesia Pondasi Raya Tbk, aktivitas perdagangan saham di BEI akan lebih semarak dan lebih likuid,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Kamis (10/12).

Ia mengemukakan bahwa tercatatnya saham PT Atmindo Tbk dengan kode perdagangan AMIN dan PT Indonesia Pondasi Raya Tbk dengan kode IDPR menambah jumlah perusahaan tercatat di BEI menjadi sebanyak 520 emiten.

Ia mengharapkan setelah saham kedua perusahaan itu tercatat di BEI melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) dapat menjadi menjadi salah satu pilihan bagi para investor dan manajemen investasi dalam menentukan protofolionya.

“Aksi korporasi melalui IPO memang telah lama menjadi salah satu sarana bagi perusahaan untuk menggalang dana. Namun, lebih dari itu, IPO memiliki banyak manfaat lainnya. Di dunia usaha, perusahaan publik dipandang lebih profesional, transparan, dan akuntabel,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, perusahaan publik juga akan memiliki akses yang lebih kuat terhadap sumber-sumber pendanaan. Bagi perekonomian nasional, perusahaan publik dapat menciptakan stimulus yang positif, khususnya bagi dunia pasar modal Indonesia.

“Untuk memaksimalkan manfaat-manfaat itu, kami berharap agar manajemen Atmindo Tbk dan Indonesia Pondasi Raya Tbk dapat menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (GCG) diantaranya dengan melakukan keterbukaan informasi baik kepada regulator maupun kepada publik serta memastikan terselenggaranya kepatuhan terhadap peraturan pasar modal,” katanya.

Ia menambahkan penerapan GCG akan meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaan sehingga mendukung tercapainya sasaran perusahaan yang lebih baik, serta mendukung tercapainya perusahaan yang sehat dan berdaya saing global.

Terpantau, saham perdana AMIN dibuka di harga Rp147 per lembar, naik sekitar 14,8 persen dari harga awal yang sebesar Rp128 per lembar. Atmindo Tbk memperoleh dana IPO sebesar Rp30,72 miliar.

Sementara saham perdana IDPR dibuka di harga Rp1.600 per lembar, naik sekitar 25 persen dari harga awal yang sebesar Rp1.280 per lembar. PT Indonesia Pondasi Raya Tbk meraih dana IPO sebesar Rp387,84 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka