Jakarta, Aktual.co — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa tekad pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia akan berdampak positif pada emiten yang bergerak di sektor pelayaran.
“Konsep pemerintah sekarang yakni menjadikan Indonesia sebagai poros maritim, diharapkan bisa berperan pada emiten di sektor transportasi laut,” ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito di sela pencatatan saham perdana PT Soechi Lines Tbk di Jakarta, Rabu (3/12).
Ia mengharapkan bahwa PT Soechi Lines Tbk yang bergerak di bidang pelayaran migas dari hulu ke hilir serta galangan kapal terbesar di Indonesia dapat terus meningkatkan kinerjanya sehingga sahamnya diburu investor.
Bisnis transportasi laut akan dinilai efisien karena secara geografis letak Indonesia terdiri dari pulau-pulau dengan dikelilingi laut yang luas, kondisi itu akan membuat perusahaan pelayaran menjadi penting.
“Kami berharap saham Soechi Lines dapat dijadikan salah satu pilihan investor di tengah derasnya dana asing masuk ke pasar modal,” ucapnya.
Ito Warsito mengemukakan bahwa sepanjang tahun 2014 ini, investor asing sudah mencatatkan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp50,78 triliun. Situasi itu menunjukan bahwa investor-investor global menilai positif kinerja emiten di Indonesia.
“Pembelian bersih investor asing sebesar Rp50,78 triliun merupakan rekor baru BEI tahun ini,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Soechi Lines Go Darmadi mengharapkan bahwa saham perseroan mendapatkan respon positif oleh pelaku pasar saham di dalam negeri. Dana dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak Rp582,45 miliar.
“Sekitar 55 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian kapal baru, sekitar 30 persen untuk pelunasan utang entitas anak kepada bank sehubungan dengan fasilitas kredit investasi dan modal kerja, dan sisanya untuk modal kerja entitas anak,” paparnya.
Soechi Lines Tbk dengan kode perdagangan saham SOCI itu pada awal perdagangan di BEI dibuka naik 140 poin ke level Rp690 per saham atau naik sekitar 25,45 persen dari harga perdana Rp550 per saham.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















