Dua karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4). Perdagangan IHSG pada akhir pekan ditutup naik 11,65 poin atau 0,24 persen menjadi 4.914,73. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai emisi surat utang atau obligasi dan sukuk sejak awal tahun hingga Mei 2016 sebanyak 15 emisi dari 14 emiten sebesar Rp27,24 triliun.

Kepala Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (26/5) menyampaikan bahwa jumlah itu bertambah seiring dengan dicatatnya obligasi yang diterbitkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Perbankan BUMN itu menerbitkan obligasi berkelanjutan I BRI tahap III tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp4,35 triliun yang terdiri dari tiga seri, yakni seri A (BBRI01ACN3) dengan nilai nominal Rp1,212 triliun dengan tingkat bunga tetap 7,50 persen per tahun dan jangka waktu 370 hari kalender.

Seri B (BBRI01BCN3) dengan nilai nominal Rp2,437 triliun dengan tingkat bunga tetap 8,20 persen per tahun dan jangka waktu tiga tahun dan seri C (BBRI01CCN3) dengan nilai nominal Rp701 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,70 persen per tahun dan jangka waktu lima tahun.

Ia mengemukakan bahwa hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi BRI itu adalah idAAA (triple A). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Dengan pencatatan obligasi itu, lanjut dia, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 279 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp255,32 triliun dan 100 juta dolar AS, diterbitkan oleh 101 emiten.

Sementara Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 92 seri dengan nilai nominal Rp1.580,48 triliun dan 1.040 juta dolar AS dan lima efek beragun aset (EBA) senilai Rp2,07 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka