Jakarta, Aktual.com — Ekonomi dan pasar dunia dihebohkan dengan kasus bocornya dokumen penggelapan pajak yang disebut dengan Panama Papers. Dokumen ini memuat daftar nama ratusan pesohor dunia, termasuk pemimpin politik dunia, selebritas yang menanamkan perusahaan atau asetnya melauli firma Mossack Fonseca.
Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Hamdi Hassyarbaini mengaku masih meragukan dokumen “Panama Papers” itu.
“Saya agak meragukan data itu, karena ada beberapa orang yang sebetulnya secara finansial tidak pantas masuk ke dalam dokumen itu. Saya punya teman yang kondisinya pas-pasan, malah ekonominya bisa dibilang jelek. Tetapi mungkin, ada juga nama yang benar, orang yang tujuannya untuk mengakali pajak,” ujar Hamdi Hassyarbaini di Jakarta, Rabu (6/4).
Ia menduga pengungkapan sebagian nama orang Indonesia di dalam dokumen itu hanya sebatas formalitas atau dipinjam untuk mendirikan perusahaan di negara itu.
“Kasihan orang-orang yang namanya hanya dipakai untuk ‘setup company’ kemudian namanya masuk ke situ. Padahal secara finansial orangnya tidak sesuai,” katanya.
Hamdi Hassyarbaini mengemukakan bahwa jika perusahaan tercatat di BEI (emiten) yang memiliki anak usaha atau perusahaan terafiliasi didirikan di luar negeri, biasanya dicantumkan dalam laporan keuangan. Maka mudah untuk ditelusuri.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka