Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (1/7). Pada perdagangan terakhir sebelum libur Lebaran IHSG ditutup melemah 0,90 persen atau 45,07 poin ke level 4.971,58, meski demikian IHSG sempat menguat ke level 5.039,69 sebagai imbas dari pemberlakuan kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras/16.

Jakarta, Aktual.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata nilai transaksi harian saham selama sepekan ini atau periode 13-16 September 2016 mengalami peningkatan sebesar 16,29 persen menjadi Rp8,14 triliun dari pekan sebelumnya Rp7 triliun.

“Peningkatan rata-rata nilai transaksi juga diikuti dengan peningkatan rata-rata volume transaksi harian saham sebesar 0,42 persen menjadi 7,21 miliar lembar,” ujar Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (18/9).

Sementara itu, lanjut dia, rata-rata frekuensi harian transaksi perdagangan saham turut meningkat sekitar 4,25 persen menjadi 260,16 ribu kali transaksi dari pekan sebelumnya sebanyak 249,56 ribu kali transaksi.

Meski aktivitas transaksi mengalami peningkatan, BEI merencanakan untuk merevisi target rata-rata nilai transaksi harian pada 2016 ini menjadi sebesar Rp6,5 triliun dari sebelumnya Rp7 triliun.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini mengatakan bahwa rencana perubahan itu dikarenakan rata-rata nilai transaksi harian di sepanjang tahun ini (year to date) masih di bawah Rp6,5 triliun.

“Banyak variabel untuk merevisi target, salah satunya kinerja secara ‘year to date’. Jadi, tidak bisa dilihat jangka pendek saja,” katanya.

Ia menambahkan bahwa rencana itu masih dalam pembahasan di internal Bursa, selanjutnya dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan di paparkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) BEI pada Oktober nanti.

“RUPS BEI pada Oktober itu sedianya akan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT),” katanya.

Sementara itu tercatat, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) pada periode 13-16 September 2016 mengalami penurunan sebesar 0,27 persen ke posisi 5.267,77 poin dari 5.281,92 poin pada pekan sebelumnya.

Penurunan IHSG BEI itu turut mempengaruhi nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia menjadi Rp5.669,93 triliun, atau menurun sekitar 0,24 persen dari sebelumnya Rp5.683,44 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka