Jakarta, Aktual.co — Bekas daerah konflik di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, yakni di Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang, dan Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, kini mengalami kekeringan.
“Warga di dua desa itu kini kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan memasak mandi sehari-hari,” kata anggota DPRD asal wilayah itu Moh Nasir di Sampang, Sabtu (1/11).
Ia menuturkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga di dua desa itu terpaksa membeli air seharga Rp150 ribu per tangki. Bagi yang tidak mampu, terpaksa mengambil air ke desa-desa terdekat dengan menggunakan jerigen.
Sebagian di antara mereka, katanya, terpaksa mandi air keruh di sungai, sehingga tidak sedikit warga di wilayah itu yang kini mulai terserang gatal-gatal.
Di Desa Bluuran, krisis air bersih terjadi di Dusun Gending Laok, sedangkan di Desa Karang Gayam, Kecamatan Ombek, krisis air bersih terparah terjadi di Dusun Nanggernang.
Menurut Moh Nasir, sampai saat ini warga di dua desa itu belum menerima bantuan distribusi air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang.
“Kami akan menyampaikan hal ini secara langsung kepada pemkab, agar mereka segera mendapatkan bantuan,” kata Nasir.
Secara terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Wisnu Hartono mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan distribusi bantuan air bersih ke dua desa itu.
Artikel ini ditulis oleh: