Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra mengusulkan program pemberdayaan agar pemuda menjadi pelopor pembangunan seperti di sektor kreatif untuk mengatasi pengangguran di berbagai daerah dan desa.

“Pada era sekarang hendaknya kaum pemuda berani dan memulai menjadi pelopor pembangunan khususnya di tingkat desa agar desa bisa maju seperti yang diinginkan bersama,” kata Adil Hendra dalam rilis di Jakarta, Selasa (23/8).

Menurut politisi Partai Gerindra itu, pemuda Indonesia perlu belajar dari pengalaman negara Korea Selatan yang dinilai bisa maju antara lain karena dicanangkannya gerakan desa baru yang dipelopori pemudanya.

Dia berpendapat bahwa program satu pemuda satu kreasi harus berbasiskan potensi data serta dimotori generasi muda yang akhirnya dapat memajukan desa tersebut melalui sejumlah kreasi tertentu.

Sultan Adil mencontohkan di desa nelayan, maka para pemuda bisa memberikan pelatihan dalam bentuk ekstrakurikuler sekolah seperti guna mengajarkan bisnis pengawaten ikan.

Untuk itu, ia menginginkan pada tahap awal program dititikberatkan pada penguatan pola pikir dan kemampuan yang lebih produktif, dan selanjutnya baru dilakukan pendampingan dan fasilitas kreativitas yang dihasilkan.

Pemerintah menegaskan fokus kepada kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial dalam rangka mempercepat pembangunan nasional di Tanah Air.

“Pada tahun percepatan pembangunan ini, pemerintah fokus pada tiga langkah terobosan untuk pengentasan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial,” kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan di depan Sidang Bersama DPR/DPD RI Tahun 2016 di Jakarta, Selasa (16/8).

Presiden Jokowi memaparkan ketiga langkah itu adalah pertama mempercepat pembangunan infrastruktur, kedua menyiapkan kapasitas produktif dan Sumber Daya Manusia, serta langkah ketiga merupakan deregulasi dan debirokratisasi.

Menurut dia, melalui percepatan pembangunan infrastruktur akan membangun sarana infrastruktur secara lebih merata guna memperkuat konektivitas antarwilayah serta memperkecil ketimpangan dan kesenjangan sosial.

Presiden memaparkan, akselerasi pembangunan infrastruktur logistik meliputi jalan, pelabuhan, bandara dan rel kereta api.

Sedangkan akselerasi pembangunan infrastruktur strategis mencakup pembangkit listrik, telekomunikasi, irigasi, dan perumahan rakyat.

(ANT)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan