Jakarta, aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan bahwa alokasi anggaran untuk belanja pemerintah pusat dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 akan mengalami peningkatan sebesar 6,3 persen dari proyeksi APBN 2023, menjadi mencapai angka Rp2.446,5 triliun.
Dana ini akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan program-program prioritas yang telah ditetapkan oleh Presiden Indonesia.
“Pemerintah pusat tahun depan belanja Rp2.446,5 triliun, itu artinya tumbuh 6,5 persen. Ini kenaikan yang cukup tajam, karena tahun 2024 kita harapkan bisa menyelesaikan program prioritas presiden dan wakil presiden,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Program-program prioritas tersebut meliputi percepatan transformasi ekonomi yang difokuskan pada penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting.
Untuk mencapai penghapusan kemiskinan ekstrem, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp493,5 triliun dalam RAPBN 2024 untuk program perlindungan sosial. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 12,4 persen dibandingkan dengan proyeksi APBN 2023 yang sebesar Rp439,1 triliun.
Sementara itu, dalam upaya penurunan angka stunting, pemerintah mengalokasikan dana kesehatan sebesar Rp186,4 triliun, mengalami kenaikan sebesar 8,1 persen dari proyeksi APBN 2023 yang mencapai Rp172,5 persen.
Tak hanya itu, alokasi belanja pemerintah pusat juga akan difokuskan pada penyelesaian proyek infrastruktur prioritas, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), proyek strategis nasional (PSN), serta inisiatif pembangunan jalan daerah.
Dalam RAPBN 2024, dana sebesar Rp422,7 triliun disiapkan untuk pembangunan infrastruktur, mengalami peningkatan sebesar 5,8 persen dari proyeksi APBN 2023 yang mencapai Rp399,6 triliun.
Belanja pemerintah pusat dalam RAPBN 2024 juga diperuntukkan bagi pelaksanaan Pemilu serta dukungan anggaran dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Alokasi anggaran untuk hukum dan pertahanan keamanan dalam RAPBN 2024 mencapai Rp324,1 triliun, mengalami peningkatan sebesar 2,3 persen dibandingkan proyeksi APBN 2023 yang mencapai Rp316,9 triliun.
Artikel ini ditulis oleh: