Aceh, Aktual.com – Belasan desa dari tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dilanda banjir akibat hujan yang terjadi dalam satu hari.
Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara itu dengan ketinggian banjir berkisar setengah hingga satu meter.
“Hingga saat ini, kami mencatat ada 19 desa yang dilanda banjir. Warga sejumlah desa terdampak banjir juga sudah ada yang mengungsi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara Mulyadi di Aceh Utara, Rabu (5/10).
Adapun desa yang dilanda banjir tersebut yakni di Kecamatan Lhoksukon sebanyak enam desa, yakni Desa Meucat, Desa Buloh LT, Meunasah Rayeuk, Meunasah Kumbang, Rawa, dan Meunasah Manyang
Kecamatan Matang Kuli dengan 12 desa, yakni Desa Pante Pirak, Desa Siren, Desa Leubok Pirak, Desa Menye Pirak, Desa Tanjong Haji Muda, Desa Beuringen Pirak, Desa Ceubrek Pirak.
Berikutnya, Desa Lawang Pirak, Desa Alue Toe, Desa Hagu, Desa Punti Matang Kuli, dan Desa Tumpok Barat. Serta Kecamatan Pirak Timu hanya satu desa, yakni Desa Beurancan Rata.
“Untuk Kecamatan Lhoksukon, warga yang mengungsi mencapai 2.661 jiwa atau 663 kepala keluarga. Sedangkan pengungsian di Kecamatan Matang Kuli dan Kecamatan Pirak Timu masih dalam pendataan,” kata Mulyadi.
Saat ini, kata Mulyadi, petugas terus melakukan pendataan terhadap korban banjir dan menyalurkan bantuan masa panik serta memantau situasi dan kondisi lokasi banjir.
Menurut Mulyadi, banjir tersebut selain karena hujan deras juga disebabkan meluapnya air aliran Krueng (sungai) Keuruto dan Krueng Pirak. Luapan air sungai juga merendam lahan pertanian masyarakat.
“Selain merendam pemukiman penduduk, banjir juga merendam ratusan hektare sawah. Sawah yang direndam banjir tersebut juga terancam gagal panen,” kata Mulyadi.
Mulyadi mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran Krueng Keureto dan Krueng Pirak tetap waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan di Kabupaten Aceh Utara masih tinggi.
“Curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat, masyarakat diharapkan tetap waspada. Tim BPBD terus memantau wilayah rawan banjir serta mempersiapkan penanganan tanggap darurat ketika banjir,” kata Mulyadi.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu