Jakarta, Aktual.com — Sebanyak 11 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten ditetapkan status darurat air bersih akibat dampak kemarau berkepanjangan di daerah itu.
“Kami selama dua bulan terakhir ini terus menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kesulitan air bersih itu,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Rabu (26/8).
Krisis air bersih di 11 kecamatan itu akibat dampak kemarau berkepanjangan yang menyebabkan sumur dan sumber air mengering.
Ke-11 kecamatan itu adalah Warunggunung, Cibadak, Curugbitung, Kalanganyar, Maja, Cimarga, Kalanganyar, Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Cilograng dan Wanasalam.
Masyarakat sudah langganan krisis air bersih jika memasuki musim kemarau, terlebih tidak turun selama 2,5 bulan.
“Kami hari ini mendistribusikan air bersih ke wilayah selatan yang ada di empat kecamatan antara lain Bayah, Cilograng, Wanasalam dan Cihara,” kata dia.
Pemerintah daerah menetapkan status darurat air bersih akibat dampak kemarau berkepanjangan tersebut. Warga mendapatkan air bersih dari pedagang keliling juga mencari ke sungai-sungai dengan jarak tempuh mencapai empat sampai enan kilometer dari permukiman.
“Kami berharap bantuan pendistribusian air bersih bisa memenuhi kebutuhan warga untuk mandi, cuci dan kakus (MCK).
Artikel ini ditulis oleh: