Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga menerima laporan dua rumah di Desa Dengok, Kecamatan Padangan, milik Slamet (50) dan Aziz (35), terancam longsor, karena hanya berjarak sekitar 2 meter dari tebing Bengawan Solo.
Menyusul banjir surut tebing Bengawan Solo di dekat dua rumah warga itu sehari lalu longsor sepanjang 50 meter dengan lebar 5 meter.
Menurut dia, pemerintah desa (pemdes) sekarang ini bisa mengalokasikan anggaran untuk penanganan korban bencana melalui APBDes.
“BPBD siap membantu personel untuk memindahkan dua rumah yang terancam longsor di Dengok, Kecamatan Padangan,” ucapnya.
Selain itu, di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, sebuah rumah milik Supriadi (63) terkena dampak tebing sungai di dekat Bengawan Solo yang longsor hingga mengakibatkan atapnya roboh, Minggu.
“Supriadi ketika itu sedang tidur kakinya menderita luka-luka karena terkena atap rumahnya yang roboh pagi tadi sekitar pukul 03.00 WIB,” ucap seorang warga Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Hendri.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby