Jakarta, Aktual.com – Penguatan rupiah kembali gagal di awal pekan ini, pasca rilisnya angka neraca perdagangan. Meskipun tercatat surplus, namun tidak mendapat respon positif. Karena diiringi dengan lebih rendahnya pertumbuhan ekspor dan impornya.
“Angka ekspor secara year on year (y-o-y) tercatat turun 15,24 persen dan impor YoY turun 21,40 persen, dimana kedua angka tersebut jauh lebih rendah dari rilis sebelumnya. Berita negatif dari Yunani pun semakin membuat rupiah berbalik melemah,” ujar Kepala Riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Pada Selasa (16/6) laju rupiah di bawah level support 13.325, yakni Rp13.340-13.330 (kurs tengah BI). Menurutnya, belum ada harapan terhadap rupiah saat ini untuk dapat mengalami kenaikan.
“Seiring masih tertutupnya peluang sentimen positif. Tetap cermati setiap sentimen yang dirilis,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: