Jakarta, Aktual.com — Kondisi pasar saham dan obligasi awal pekan ini jatuh ke zona merah. Kekesalan pelaku pasar disebabkan oleh isu Yunani yang menolak proposal dari Komisi Eropa dan tak juga membayar sisa utang Dana Moeneter Internasional (IMF) yang jatuh tempo pembayarannya hari ini.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) padahal sangat diharapkan dapat melanjutkan pergerakan positifnya, seiring penutupan pekan lalu yang mampu berakhir positif. Imbas dari kisruh Yunani-IMF yang menular ke pasar saham Asia dan berlanjut pada IHSG membuat IHSG melemah dan tidak mampu bertahan di zona positifnya.
“Apalagi dari dalam negeri sedang mimim sentimen positif dan lebih banyak berisikan wacana ressufle serta pernyataan Mendagri yang mengindikasikan kurang solidnya pemerintahan. Pelaku pasar makin panik sekaligus kecewa sehingga lebih memilih keluar dari pasar,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Pada perdagangan Selasa (29/6) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 4.844-4.865 dan resisten 4.895-4.916. Menurutnya, meski terlihat adanya aksi beli jelang akhir sesi, namun secara tren masih terlihat melemah. Aksi jual masih dimungkinkan terjadi seiring belum adanya sentiment positif.
“Meski laju IHSG masih di area oversold namun, peluang kenaikan masih tipis sehingga tetap perlu mewaspadai masih adanya potensi pelemahan,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: