Sebelumnya, pergerakan positif masih kembali terjadi pada Rupiah yang mampu memanfaatkan pelemahan Dolar AS seiring belum cukup kuatnya rilis data-data ketenagakerjaan AS.
Di sisi lain, penguatan Rupiah turut didukung kenaikan Yuan China dan Euro seiring terdepresiasinya Dolar AS.
Tampaknya pelaku pasar sempat mengesampingkan sentimen terjadinya potensi perang dagang dengan pengenaan tarif dagang diantaranya keduanya dan lebih memperhatikan kondisi makroekonomi dari kedua negara, terutama data-data ekonomi AS.
Berbeda dengan Rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa IHSG dibuka menguat sebesar 31,66 poin atau 0,55 persen ke posisi 5.839,04 seiring dengan menguatnya bursa saham regional.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 8,01 poin (0,87 persen) menjadi 924,87.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid