Jakarta, Aktual.com – Proses divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) belum menunjukkan progres yang memadai, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengaku masih menunggu koordinasi dari Kementerian Energi Sumberdaya dan Mineral (ESDM).

“Terus terang saya belum dapat laporan mengenai divestasi Freeport, karena itukan prosesnya di kementerian ESDM, kami sedang menunggu saja,” ungkap Rini di Jakarta, Kamis (24/2).

Rini menjelaskan bahwa Freeport telah menawarkan divestasi sahamnya kepada pemerintah, sehingga proses yang menangani secara langsung adalah Kementerian ESDM, jika keputusannya nanti melakukan divestasi melalui BUMN, maka akan berkoordinasi melalui dirinya sebagai Menteri yang membidangi.

“Jadi dalam hal ini adalah Kementerian ESDM,”tandasnya.

Seperti yang telah diketahu bahwa pihak Freeport telah mengirim surat penawaran Divestasi 10,64 persen saham Kepada Kementerian ESDM tertanggal Rabu, 13/1.

Dalam kalkulasinya, nilai 100 persen saham PT Freeport Indonesia diklaim mencapai USD16,2 atau setara Rp225,18 triliun dengan kurs Rp 13,900. Dengan demikian, harga dari 10,64 persen saham sebesar USD1,7 miliar atau setara dengan Rp23,63 triliun.

Director and Executive Vice President Freeport Indonesia Clementino Lamury telah menjelaskan bahwasanya penawaran yang diajukan oleh Freeport berdasarkan perhitungan dengan memasukkan asumsi perpanjangan operasi yang akan didapat Freeport setelah 2021.

Selain itu, dia juga telah menghitung investasi yang telah dikeluarkan Freeport sebesar USD4,3 miliar untuk tambang bawah tanah (underground mining), serta rencana investasi yang akan dikeluarkan dari saat ini hingga berakhir kontrak pada 2021.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta