Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Achmad Baiquni (kanan) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat melihat pergerakan saham BBNI sesaat setelah pembukaan perdagangan di BEI, Jakarta, Rabu (25/11/2015).Selama 19 tahun BNI telah mampu mencatatkan pertumbuhan aset 13 kali lipat, yaitu dari Rp34,88 triliun saat IPO menjadi lebih dari Rp450 triliun per September 2015. AKTUAL/EKO S HILMAN

Jakarta, Aktual.com — Pada perdagangan hari ini, Asjaya Indosurya Securities memperkrakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di kissaran level 4.388–4.521.

Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG kembali mengalami tekanan menyongsong agenda rapat FOMC pekan ini, ditambah masih melemahnya harga minyak yang turut menyumbangkan tekanan terhadap pergerakan IHSG.

“Namun agenda rilis data ekonomi dalam negeri BI Rate di pekan ini yang disinyalir masih akan tetap, hal ini akan menopang pergerakan IHSG,” kata William dalam risetnya, Senin (14/12).

Ia menjelaskan, support yang akan diuji saat ini berada pada level 4.388, sedangkan resisten berada pada level 4.521.

“IHSG hari ini masih akan  berada dalam area konsolidasi,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka