Jakarta, Aktual.com — Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Rizal E Halim mengatakan Presiden Joko Widodo perlu merombak (reshuffle) kabinet karena beberapa kementerian belum menunjukkan kinerja konkrit sesuai program Nawa Cita.
“Pertimbangan utama yang dijadikan tolak ukur adalah kompetensi, kapasitas dan rekam jejak yang nyata, bukan bagi-bagi kursi,” kata Rizal di Jakarta, Rabu (6/1).
Menurut dia, tidak optimalnya kinerja beberapa menteri menjadi hambatan untuk mewujudkan sejumlah janji Presiden Jokowi, khususnya terkait dengan berbagai agenda pembangunan yang tertuang dalam Nawa Cita Presiden.
“Ini yang menjadi dasar bukan hal lain, bukan pula hasil penilaian Menpan-RB. Hasil penilaian Kementerian PAN-RB itu hanyalah bersifat administratif karena yang dievaluasi adalah dokumen-dokumen yang terkait dengan prinsip-prinsip reformasi birokrasi tetapi tidak mencerminkan kinerja riil kementerian,” tegasnya.
Direktur Lingkar Studi Efokus ini mengatakan tentunya Presiden Jokowi sangat paham dan mengerti menteri mana saja yang belum berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Rizal menilai beberapa kementerian yang selama setahun ini belum menunjukkan kinerja yang positif, bahkan sebagian hanya menimbulkan kegaduhan seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian BUMN, Jaksa Agung, Kemenkumham.
Kemudian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi UMKM, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pariwisata, dan Kementerian Sekretariat Negara.
Artikel ini ditulis oleh: