Maka dari itu lanjut Nica Ranu, berdasarkan uraian di atas, kami dari BEM PTAI se-Indonesia menyatakan tidak ikut serta dan tak bertanggung jawab dalam aksi apapun termasuk aksi Demo pada Jumat 14 September 2018 di Senayan Gedung DPR, juga termasuk yang mengatasnamakan BEM PTAI.

“Jika ada organisasi maupun oknum yang mencatut nama BEM PTAI itu wajar, karena ketika ada putusan yang bergerak itu akan menyulut solidaritas dan daya kritis wilayah lain,” ungkap Nica Ranu Andika yang mewakili Presnas BEM PTAI se Indonesia.

“Karena kita tahu betul jumlah kampus agama Islam yang fantastis mencapai 1.200 dan kami satu-satunya forum yang mempersatukan ide gagasan dan garis perjuangan kampus Islam swasta dan negeri yang telah lama berdiri,” imbuhnya.

Dia juga menyampaikan nama sejumlah pengurus Presidium Nasional (Presnas) BEM PTAI se Indonesia. “Masyarakat harus tahu, karena sudah mulai banyak pencatutan dalam melakukan aksi dan kita harus tahu siapa yang bergerak di lapangan dan yang bertanggung jawab,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid