Pemerintahan Jokowi/JK hanya bisa menjual negara untuk mendapatkan utang dan menjual tiga Bank BUMN kepada China yang dilakukan oleh Menteri BUMN.

Jakarta, Aktual.com – Tepat satu tahun pemerintahan Jokowi-JK perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia siang hari ini mengumumkan hasil survei dari 100 perguruan tinggi di Indonesia, di monumen tugu proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (20/10)

Dijelaskan Bambang Irawan, Kordinator pusat BEM Seluruh Indonesia telah melakukan survei nasional ini bentuk keseriusan BEM dalam secara objektif mengawal pemerintahan Jokowi-JK.

Dari hasil survei tersebut yang dihimpun dari 3498 responden meliputi lima hal yaitu ekonomi, politik,hukum,hubungan internasional,dan keamanan dari kelima aspek tersebut dipastikan bahwa ada penyimpangan yang terjadi dengan Indonesia hari ini yang telah ditetapkan oleh proklamator dan faunding fathers bangsa ini.

Berikut ini adalah hasil survei yang pertama dibeberkan mulai dari aspek ekonomi.

Mahasiswa Indonesia menganggap kinerja Joko Widodo dan JK di aspek ekonomi menunjukan 33 persen menjawab ragu dan 32 persen mengaku tidak puas.

“Di aspek ekonomi meragukan dan cenderung gagal,mahasiswa meragukan political will pemerintah dalam memformulasikan kebijakan yang pro rakyat,” kata Bambang Irawan di Jakarta Pusat, Selasa (20/10)

Untuk aspek Ekonomi mahasiswa meragukan Jokowi melakukan perbaikan perekonomian dari kebijakannya yang cenderung tidak pro rakyat dan tidak benar-benar mensejahterakan.

Kedua di aspek politik 40 persen mahasiswa menjawab ragu dan 28 persen menjawab tidak puas dimana mahasiswa meragukan political will pemerintah dalam memformulasikan kebijakan pro rakyat.

“Diragukan juga terkait kinerja menteri-menterinya dalam kabinet kerja dan reformasi birokrasi dianggap tidak berjalan baik,” ungkapnya

Sedangkan yang ketiga adalah aspek hukum, mahasiswa mengangga kinerja Jokowi-JK ragu 40 persen dan 27 persen tidak puas.

“Artinya carut marut hukum, aparat belum benar benar bekerja, mahasiwa menganggap seperti itu,”

Keempat adalah hubungan internasional 42 persen menjawab ragu dan 2s persen tidak puas. Dengan indikator kebijakan luar negeri yang diragukan ketepatannya. Menurutnya peran indonesia dianggap pengaruhnya belim signifikan di kancah internasional dan pasangan Jokowi-JK cenderung diragukan kharismanya dalam forum internasional.

Dan yang terakhir adalah aspek keamanan, dilanjutkan Bambang ada 42 persen yang meragukan dan tidak puas sebanyak 24 persen.

“Mahasiswa meragukan sektor keamanan,meningkatnya konflik sara dan meragukan kinerja pemerintah dalam mengurangi paham radikal separatis” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: