Pada Kamis, pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) Ismail Haniyeh menyeru rakyat Palestina “agar melancarkan intifadah” di seluruh wilayah Palestina untuk memboikot pengumuman Trump.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mengutuk dan menolak keputusan AS, dalam pidato yang ditayangkan langsung oleh stasiun Televisi Palestina. Abbas mengatakan pengumuman tersebut takkan memberi keabsahan apa pun buat Israel dalam masalah itu.

“Pengumuman Trump mengenai Jerusalem sebagai ibu kota kesatuan Zionis (Israel) adalah petanda buruk dan ia bermain dengan api,” kata Ahmad Bahar, pemimpin senior HAMAS, selama Shalat Jumat, sebagaimana dikutip Xinhua.

“Jerusalem adalah Ibu Kota Palestina, dan juga Ibu Kota Arab dan Muslim. Dengan mengumumkan Jerusalem sebagai ibu kota kesatuan Zionis, ia menggali kuburnya dengan kedua tangannya,” kata Bahar.

Ia menyeru negara Arab dan Islam agar mendukung rakyat Palestina, terutama mereka yang tinggal di Jerusalem dan menghadapi persekongkolan pendudukan.

Ia juga mendesak Liga Arab dan menteri luar negeri Arab agar mengambil tindakan guna mendukung rakyat Palestina, dan menambahkan, “Serangan terhadap Jerusalem adalah serangan terhadap Makkan dan Madinah.” Makkah dan Madinah di Arab Saudi adalah dua kota suci buat umat Muslim.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby