Jakarta, Aktual.com – Kepala Kepolisian Daerah Riau, Brigadir Jenderal Supriyanto meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti pasca tewasnya tersangka pembunuh polisi dan seorang warga saat kericuhan di Kota Selatpanjang pada Kamis (25/8) lalu.
“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak. Ke depan kami akan perbaiki (hubungan Polri dan masyarakat) ke arah lebih baik,” kata Kapolda dalam keterangan kepada pers di Pekanbaru, Minggu (28/8).
Selain itu, ia juga menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban baik dari masyarakat maupun dari anggota polisi atas insiden tersebut. Menurut dia, meninggalnya Apri Adi Pratama (24), tersangka pembunuhan Brigadir Adil S Tambunan hingga berbuntut pada aksi bentrok warga dan Polisi Meranti merupakan hal yang tidak diinginkan.
Untuk itu, dia menyampaikan permohonan maaf terkait peristiwa itu, terlebih lagi pada saat bentrok jatuh korban lagi seorang warga Selatpanjang bernama Isrusli.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan telah mencopot AKBP Asep Iskandar sebagai Kapolres Meranti dan menggantikannya dengan AKBP Barliansyah sebagai Kapolres yang baru. Asep yang baru menjabat tiga bulan sebagai Kapolres Meranti diganti oleh Barliansyah yang sebelum ini menjabat Kasat PJR Ditlantas Polda Riau.
Menurutnya, upaya itu merupakan bentuk keseriusan Polda Riau guna menyelidiki peristiwa itu kepada masyarakat Kepulauan Meranti.
Sebelumnya pada Kamis lalu (25/8), Kepulauan Meranti bergejolak setelah Apri Adi Pratama, tersangka pembunuh Brigadir Adil Tambuanan tewas ditangan polisi. Ribuan masyarakat menyerbu Mapolres Meranti di Kota Selatpanjang.
Massa mengepung Mapolres dan melempari dengan batu. Polisi bertahan dengan tameng dan sesekali meletuskan senjata peringatan ke udara. Namun jumlah massa semakin banyak hingga terakhir seorang warga terjatuh dengan luka bocor pada bagian kepala.
Belum diketahui pasti penyebab tewasnya warga bernama Isrusli tersebut. Namun polisi mengklaim bahwa korban tewas akibat terkena lemparan batu, sementara warga menyebut korban tewas akibat peluru nyasar.
Terkait peristiwa tersebut, Kasatreskrim Polres Meranti, AKP Aditya Warman dan 14 jajarannya diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Riau.
“15 orang personil Polres Meranti saat ini masih diperiksa di Mapolda Riau. Termasuk Kasat Reskrim (Polres Meranti),” kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo.
(ant)
Artikel ini ditulis oleh: