Addis Ababa, Aktual.com – Bentrokan di perbatasan Oromiya, Ethiopia dengan Somalia mengakibatkan 50.000 orang mengungsi dan mengakibatkan 50 orang tewas.

“Yang bertanggung jawab juga harus diadili,” kata Lema Megersa selaku Presiden Provinsi Oromiya seperti yang dilansir Reuters, Senin (18/9).

Namun, dia tidak memberikan keterangan mengenai jumlah korban tewas. Kawasan itu mengalami bentrokan selama beberapa dasawarsa belakangan. Referendum pada 2004 untuk menentukan masalah sengketa permukiman gagal meredakan ketegangan.

Kerusuhan pada 2015 dan 2016 di Oromiya, dan pada daerah lainnya menewaskan 669 orang. Menurut sebuah penyelidikan yang diamanatkan parlemen, bentrokan tersebut kemungkinan akan memicu kekhawatiran lebih lanjut terkait keamanan di Ethiopia.

Setiap pihak memberikan penjelasan yang berlawanan tentang penyebab bentrokan. Beberapa pejabat di Oromiya mengatakan bahwa bentrokan tersebut dipicu oleh pembunuhan seorang kepala distrik setempat, dan penggerebekan oleh pasukan paramiliter dari wilayah Somalia.

Pejabat dari wilayah Somalia menolak pernyataan tersebut. Lima puluh warga suku Somalia tewas di kota Aweday, Oromiya, pada Selasa, kata juru bicara wilayah Somalia kepada media setempat pada Jumat. Media asing tidak diijinkan mengikuti pertemuan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu