Mobil-mobil rusak dan jalan-jalan dipenuhi batu, sementara kebakaran kecil di jalan-jalan mengakibatkan asap membubung ke udara.

Terdapat pertanyaan yang berkembang tentang sikap pemerintah, yang dipimpin oleh partai nasionalis Hindu, terhadap Muslim India, yang merupakan 14 persen dari populasi negara itu.

UU kewarganegaraan dibuat menyusul pencabutan status khusus wilayah Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim, dan putusan pengadilan yang membuka jalan bagi pembangunan kuil Hindu di lokasi masjid yang dihancurkan oleh para pengikut Hindu yang fanatik.

Kemarahan terhadap pemerintah dalam satu minggu terakhir dipicu oleh tuduhan kebrutalan polisi di Universitas Jamia Millia Islamia pada Minggu (15/12), ketika petugas memasuki kampus dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan protes. Setidaknya 100 orang terluka dalam insiden itu.

Modi mengatakan dalam kampanye pada Selasa, bahwa lawan politiknya berusaha menyesatkan siswa dan lainnya untuk menggalang aksi protes.

“Ini politik gerilya, mereka harus berhenti melakukan ini,” kata dia.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin