Jakarta, Aktual.co — Para Astronom sudah lama mengetahui bahwa Komet merupakan ‘bola salju’ kosmik dengan permukaan di dalamnya bertekstur keras namun lembut. Tapi, komposisi yang tepat dari permukaan tersebut – dan bagaimana terbentuk- menjadi sebuah misteri, hingga sekarang.

Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan dari NASA Jet Propulsion Laboratory mencampur es dengan debu organik untuk mensimulasikan bagaimana bentuk komet. Dan, peneliti menemukan, bahwa Komet ‘renyah berkerak’ ibarat mirip seperti makanan jajanan yang lezat.

“Sebuah komet seperti ‘es krim meleleh’ ,” terang penulis studi Dr Murthy Gudipati, ilmuwan utama dari JPL di Pasadena, California, Amerika Serikat, demikian dalam sebuah pernyataan tertulisnya.

“Kerak yang terbuat dari es kristal. Sedangkan interior-nya lebih dingin dan berpori. Layaknya makanan organik seperti lapisan terakhir cokelat di atasnya.”

Yummy?
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menggunakan perangkat cryostat dalam lemari es seperti ‘Himalaya’ untuk mensimulasikan kondisi bahwa bahan-bahan es pada Komet akan berkembang di luar angkasa, karena Komet menuju ke arah Matahari, demikian lapor laman DiscoveryNews.

Pertama, tim peneliti membekukan campuran khusus uap air yang diresapi dengan senyawa organik yang disebut ‘hidrokarbon aromatik polisiklik’ (atau PAH), yang umum ada dalam ruangan. Kemudian peneliti menggunakan ‘Himalaya’ secara perlahan-lahan menjadi hangat “komet”, dari minus-406 derajat Fahrenheit ke minus-190- beradaptasi secara alami menuju ke Matahari.

Kemudian, ‘sesuatu’ yang sangat aneh terjadi?
“PAH menyatu bersamaan berubah dari hangat menjadi es seperti bola kristal,” kata Antti Lignell, Sarjana Postdoctoral dari California Institute of Technology, yang memimpin penelitian, mengatakan dalam pernyataannya.

“Ini mungkin pengamatan pertama molekul diklasifikasikan bersama-sama menuju transisi fase es.”

Menurut para peneliti, ketika PAH keluar bercampur menjadi es,  lalu meninggalkan ruang untuk molekul air untuk terhubung atau membentuk struktur menjadi es kristal – dan voila, permukaan Komet keras yang terbentuk

“Apa yang kita lihat di laboratorium – kerak komet kristal dengan organik di atas – sesuai dengan apa yang telah kami teliti dari pengamatan di ruang angkasa,” kata Gudipati dalam pernyataannya.

“Es krim ‘meleleh’ benar-benar analogi yang sempurna, karena bagian dalam komet masih sangat dingin dan berpori, layaknya es ‘amorf’.”

Studi tersebut dipublikasikan secara online dalam The Journal of Physical Chemistry  pada 10 Oktober 2014 lalu.
 

Artikel ini ditulis oleh: