Semarang, Aktual.com – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menegaskan tak ada lagi pendikotomian antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) yang selama ini terjadi.
“Pola pikir mendikotomikan PTN dan PTS itu harus dihilangkan, karena yang terpenting adalah bagaimana berbicara meningkatkan mutu pendidikan tinggi,” ujar Nasir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (AB-PTSI) di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (18/3).
Perguruan tinggi baik negeri mau swasta, lanjut dia, harus berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan yang berkualitas serta menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi.
Untuk permasalahan, dikotomi antara PTN dan PTS, dalam waktu dekat, Kemristekdikti akan membentuk Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Tanah Air.
“Jika selama ini PTS, ada di bawah Kopertis. Maka nanti dengan adanya L2Dikti tersebut baik PTN dan PTS ada di bawah binaan L2Dikti.”
Begitu juga wilayah binaannya pun ada di setiap provinsi. Tidak seperti Kopertis yang menaungi sejumlah perguruan tinggi di beberapa provinsi.
“Contohnya Kopertis VIII, itu membina PTS di tiga provinsi yakni Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur,” papar dia.
Menurut dia, yang paling terpenting adalah proses pembelajaran. Meskipun ada beberapa pertimbangan lain untuk menjaga kualitas dan cakupan perguruan tinggi itu diperluas, terutama bagi perguruan tinggi yang telah memiliki akreditasi A.
Hal itu, lanjut mantan Rektor Terpilih Universitas Diponegoro itu, bertujuan untuk meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi yang baru di angka 32 persen.
Kemristekdikti juga mendorong agar perguruan tinggi yang memiliki akreditasi C, untuk meningkatkan kualitasnya menjadi B.
Saat ini, jumlah perguruan tinggi di Indonesia mencapai 4.521 perguruan tinggi, dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta jiwa.
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan perguruan tinggi di Tiongkok, dengan penduduk lebih dari satu miliar jiwa, namun perguruan tinggi hanya sekitar 2.500-an.
“Kami terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Bagi perguruan tinggi yang kecil – kecil kami meminta agar bergabung saja dengan perguruan tinggi lain. Terutama yang satu yayasan, lebih mudah penggabungannya. Tujuannya agar perguruan tinggi itu semakin kuat dan menghasilkan lulusan yang berkualitas,” cetus dia.
Ketua AB-PTSI, Thomas Suyatno mengatakan melalui pembentukan L2Dikti itu perguruan tinggi fokus pada peningkatan kualitas.
“Memang selama ini, terjadi diskriminasi terhadap perguruan tinggi swasta terutama soal anggaran. Melalui lembaga baru itu nantinya diharapkan hal itu tak terjadi lagi,” kata Thomas.
Lembaga itu diharapkan dapat terbentuk pada pertengahan tahun ini dan bisa langsung membenahi persoalan yang ada di perguruan tinggi.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan