Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Kegaduhan yang diciptakan Menteri ESDM Sudirman Said mengenai PT Freeport Indonesia dan audit anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni Petral Group dinilai sebagai upaya untuk menghindarkan nama Sudirman sendiri dari derasnya isu reshuffle kabinet. Hal tersebut dikatakan oleh Pengamat energi Yusri Usman kepada Aktual.

Yusri menjelaskan, saat ini Sudirman membangun persepsi di masyarakat seolah dirinya tengah membongkar sindikat mafia migas yang telah banyak merugikan Indonesia.

“Ini aneh, lebih semangat Menteri ESDM-nya ketimbang Pertamina. Lebih dulu Sudirman Said yang angkat bicara soal hasil audit petral ketimbang Pertamina. Ini apa motifnya? Kok lebih semangat,” jelas Yusri saat berbincang dengan Aktual di Jakarta, Senin (16/11).

Lanjutnya, dengan terbentuknya persepsi berpikir yang dibangun Sudirman terhadap publik, maka dapat menjadi senjata besar untuk menahan niatan Presiden Joko Widodo agar tidak melengserkannya dari kabinet.

“Makanya beberapa pihak menduga momen ini dipakai Sudirman Said supaya dia aman dari reshuffle. Jadi dibuat seolah kalau dia direshuffle dalam waktu dekat ini, seolah seperti gara-gara dia berusaha membongkar mafia migas. Persepsi yang mau dibentuk kan gitu. karena dia sudah punya pengalaman dicopot waktu jadi SVP (Senior Vice President) ISC pada 2009 dan sudah diklaimnya, dijadikan stigma, kalau dia dijatuhkan akibat permainan mafia migas,” terang Yusri.

Untuk itu, Yusri pun menantang Sudirman untuk berani membuktikan ketidakterlibatan dirinya dalam permainan mafia migas dengan cara melakukan audit Petral semenjak dirinya menjabat di ISC pada 2008.

“Kalau dia berani cobalah minta diaudit Petral pada saat di masanya, supaya terbukti kalau dia memang bukan bagian dari mafia migas. Kan pak Said Didu juga pernah mengatakan kalau pada tahun itu Sudirman tergigit belut beracun, nah kenapa tidak diarahkan untuk melakukan audit di tahun itu untuk membongkar mafia migas,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan