Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik anggaran Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menjelaskan posisi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tahaja Purnama (Ahok) saat ini semakin terpojok karena serangan-serangan DPRD.
“Semakin dalam, serangan serangan DPRD semakin membuat Ahok terpojok. Dalam kisruh DPRD, Ahok ingin DPRD takluk. Anggaran itu dikendalikan oleh Ahok, DPRD itu tinggal ngikutin. Tapi DPRD semakin melawan, karena mereka pikir Ahok itu kalau berhadapan DPRD akan dibantu masyarakat dan media sosial. Seperti apa yang terjadi di pemerintahan kemarin,” kata Uchok dalam dalam diskusi yang digelar forum aktual.co, dengan tema “APBD DKI, Siapa Silumannya, di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (15/03)
Dijelakan Uchok posisi Ahok saat ini semakin terpojok apalagi Pansus Angket akan memanggil istri Gubernur Ahok terkait dugaan adanya nepotisme dalam rencana revitalisasi kota tua.
“Tidak wajar istri gubernur duduk bersama dinas. Memang DPRD cerdas cuga. Kelemahan Ahok ini pada istrinya, DPRD cerdas. Dan ini sebagai pintu masuk untuk membuka yang lain termasuk dana-dana CSR,” ungkapnya
Disarankan Uchok daripada, bolak-balik Gubernur Ahok dihancurkan DPRD, Ahok harus kembali membuka data-data lagi atau melaporkan kembali DPRD karena menurut Uchok masih banyak data lain yang harus dibongkar oleh Ahok.
“Jangan hanya data UPS saja, masih ada data lain yang harus dibuka oleh Ahok,” sarannya
Misalnya ada anggaran penambahan oleh DPRD seperti proyek audio video interaktif di kawasan Jakarta utara sebesar Rp29,9 Miliar. Dimana data audio video interaktif sebesar Rp810 juta.
Kemudian yang kedua adalah pengadaan PMPO mobile lolos sampah sebesar Rp30 Miliar.
“Kalau tidak dilaporkan lagi, Ahok makin terpojok. Di BUMD juga banyak yang dilakukan penghapusan oleh DPRD. Tapi memang yang namanya APBD harus dibahas oleh DPRD tapi kelihatannya Ahok disitu tidak menerima,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














