Jakarta, Aktual.co —Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun berpendapat munculnya geng-geng di sekolah yang kerap melakukan kekerasan seperti tawuran, pemalakan dan sebagainya kemungkinan disebabkan oleh kurang perhatian si anak di rumah.
Selain itu si siswa juga dianggap kurang bisa beradaptasi di sekolah.
Oleh karena itu, menurutnya butuh kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua. Karena masalah tersebut merupakan masalah bersama antara pihak orang tua dengan pihak sekolah.
“Jadi mereka sama seperti kita, ingin bahagia ingin sukses. Tapi mungkin di rumah ada komunikasi yang kurang intens dengan orang tua, di lingkungan juga mungkin kurang beradaptasi. Mari kita mendidik dengan hati dan komitmen. Artinya anak didik, orang tua, guru dengan seluruh jajarannya, bahwa kegiatan anak didik di sekolah dan di luar sekolah itu adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya, di Balaikota DKI, Senin (17/11).
Selain melibatkan pihak orang tua dan sekolah, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga melibatkan pihak kepolisian dalam menindak siswa yang melakukan tindak kekerasan yang berat. Untuk tindakan kekerasan yang tergolong ringan dan terjadi di lingkungan sekolah, pemberian sanksinya bergantung pada tata tertib yang ada di sekolah tersebut.
‪”Tentu melibatkan aparat. Kepala sekolah lebih berkoordinasi dengan orangtua, peserta didik, aparat keamanan, aparat kepolisian, dan pemangku kepentingan lainnya,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh: