Jakarta, Aktual.co — Lonjakan harga beras beberapa minggu terakhir ternyata tidak berpengaruh terhadap indeks kenaikan harga konsumen/inflasi bulan Februari 2015. Namun, diperkirakan memiliki peluang penyebab inflasi pada bulan Maret 2015.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadiwibowo mengatakan bahwa kenaikan harga beras tersebut disebabkan oleh faktor musim. Padahal, kata dia, harga gabah kering panen (GKP) di petani mengalami penurunan.
“Kenaikan harga beras dapat menyumbang inflasi sekitar 0,04 persen. Karena deflasi sudah terserap di Januari dan Februari, jadi masih ada peluang inflasi,” ujar Sasmito di gedung BPS Jakarta, Senin (2/3).
Lebih lanjut dikatakan Sasmito, penyebab utama inflasi di Indonesia selama ini adalah beras dan bahan bakar minyak (BBM). “Ini sangat tergantung musim, saat ini biasanya belum pecah panen. Di Februari biasanya sangat tinggi (inflasi).”
Dia juga mengatakan kenaikan harga beras saat ini untuk menjaga agar harga beras tidak naik lagi ke depannya. Selain itu, menurutnya harga beras yang saat ini naik hanya terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“DKI Jakarta inflasi 0,24 persen, padahal Indonesia saat ini mengalami deflasi 0,36 persen,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















