Jakarta, Aktual.com — Ketua DPP kubu Aburizal Bakrie (Ical) Ahmad Dholy Kurnia mengungkapkan dirinya menyambut baik tim transisi bentukan Mahkamah Partai Golkar (MPG) guna menempuh Musyawarah Nasional (Munas) bersama.

Menurutnya, partai Golkar memang harus segera mengambil langkah-langkah untuk munas bersama guna menyelesaikan konflik internal.

“Kalau dilihat tim transisi itu kami cukup senang dan gembira bahwa pertama itu mewakili semua produk kepemimpinan partai Golkar. Isinya juga usul rekonsiliatif, ada ARB dan Agung Laksono. Itu menggambarkan langkah awal persatuan partai Golkar,” ujar Dholy di Hotel Atlet Century, Jakarta, Jumat (15/1).

Dholy meyakini Ketua Umumnya, Ical, juga bersedia untuk munas dengan direkonsiliasi oleh tim transisi bentukan MPG itu. Pasca munas, maka tidak akan ada lagi kubu Bali, Riau dan Ancol (Baca: Kubu Ical Tak Akui Putusan MPG).

“MPG kan sudah bangun komunikasi kepada tim transisi dan kita sebagai warga partai Golkar yang taat pada UU parpol harus mengindahkan hal itu. Saya kira semua yang disebut itu punya kesamaan berpikir,” katanya.

Seperti dikketahui, usai melakukan rapat internal dan bersidang, Mahkamah Partai Golkar (MPG) akhirnya memutuskan untuk mendorong musyawarah nasional (munas) yang digelar oleh tim transisi. Adapun tim transisi yang dibentuk terdiri dari tokoh senior Golkar diluar Kubu. Nantinya Tim Transisi ini akan diketuai oleh Jusuf Kalla.

MPG menetapkan tim transisi untuk rekonsiliasi partai total, munas demokratis dengan susunan JK sebagai Ketua Tim, lalu anggota BJ Habibie, Ginandjar, Emil Salim, Abdul Latief, Siswono Yudo Husodo, Akbar Tandung, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Theo sambuaga dan Sumarsono.

Tim transisi ini akan menentukan kepesertaan munas, susunan panitia, tanggal dan tempat pelaksanaan, aturan dan ketentuan yang aspiratif demokratis terbuka dan akuntabel. Batas waktu menggelar Munas tersebut sampai 29 Maret tahun 2016.

Artikel ini ditulis oleh: