Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Izha Mahendra menyebut Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 akan menjadi Pemilu yang berbeda dalam sejarah.
Menurut dia, berdasarkan amanat Mahkamah Konstitusi (MK) 2015 khususnya Pasal 22 E, Pemilu dilaksanakan serentak untuk memilih anggota DPR, DPRD, DPD, Presiden dan Wakil Presiden.
Dengan adanya pasal tersebut, lanjut Yusril, maka bakal calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik sebelum Pemilu dilaksanakan.
“Dalam prediksi saya pemilu kali ini (2019) akan terjadi perubahan fundamental, peserta pemilu tidak banyak berubah, kemarin ada 12 di tingkat nasional,” kata Yusril saat pelatikan DPP Muslimat Partai Bulan Bintang, di Pasar Minggu, Jakarta, (26/3).
“Tiap-tiap parpol peserta pemilu bisa calonkan Presiden dan Wakil Presiden. Jadi tidak ada lagi ‘Parlementary treshold’ dan ‘Presidential treshold’,” sambungnya.
Kemungkinan, kata Yusril, untuk ‘swing voter’ tidak akan terlalu signifikan. Sehingga, partai besar bisa saja menjadi partai kecil dan sebaliknya partai kecil bisa menjadi partai besar.
“Jadi saya bicara dengan pengurus partai, DPP (PBB) sampai ke bawah, agar kita betul-betul melakukan konsolidasi terhadap partai kita. Pengalaman Pilkada yang lalu kita lakukan konsolidasi partai bersamaan pilkada,”
“Saya minta pengurus DPW, DPC DKI agar mengikuti dinamika proses pencalonan gubernur yang akan datang, jangan pasif. Kita juga sudah smpai ke tingkat bawah, RT/RW. Tidak di mal-mal, tapi di pasar-pasar, dengan segala macam realitasnya,” pungkas Yusril.
Artikel ini ditulis oleh: