Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) memberikan penghargaan Industri Hijau kepada Direktur Utama PT Semen Gresik,Sunardi Priono Murti di Kantor Kementrian Perindustrian, Jakarta, Selasa (20/12).Semen Gresik Tuban merauh penghargaan Industri 2016 untuk level tertinggi atau level 5 dari Kementrian Deprind mewakili Pemerintah. AKTUAL/Eko S Hilman
Jakarta, Aktual.com – Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio mempertanyakan dasar pencalonan seseorang dalam Munaslub Partai Golkar nanti. Apakah, berdasarkan restu Presiden Jokowi atau atas perolehan suara hasil Munas di Bali beberapa waktu lalu.
“Kalau meneruskan hasil suara Munas Bali tidak mungkin Airlangga Hartarto yang akan jadi Ketum. Karena Airlangga berada di nomor lima perolehan suara,” kata Hendri dalam acara diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12).
Karena, bila berdasarkan hasil Munas Bali, tentu yang berpeluang kemudian untuk bertarung dan terpilih berada dikisaran nama Ade Komarudin, Aziz Syamsuddin dan Syahrul Yasin Limpo.
“Inilah yang mesti dijawab terlebih dulu oleh internal partai,” sebutnya.
Namun, berbeda situasinya jika kemudian pencalonan berdasarkan atas restu Jokowi, memang yang pantas kemudian adalah Airlangga. Hendri pun yakini jika bisa dikonsolidasikan Airlangga yang saat ini menjadi anggota kabinet, akan terpilih secara aklamasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang