Medan, Aktual.com – Aksi kekerasan di kalangan pelajar kembali terjadi. Kali ini diduga terjadi antar pelajar SMA Negeri 4 Binjai Sumatera Utara.

Aksi kekerasan itu diunggah pemilik akun Facebook Sudana Kelvin dan menyebar dengan cepat dari satu akun ke akun facebook yang lain.

Dalam video yang diunggah tertanggal 5 September 2015 itu dan diduga terjadi di lapangan Merdeka Binjai, Sumatera Utara itu, terlihat aksi itu dilakukan beberapa pelajar.

Dengan pembagian tugas, seorang melakukan aksi kekerasan langsung, dan sementara pelajar lainnya menjadi penonton dan yang merekam aksi pem-bully-an itu.

Terlihat ucapan-ucapan tak senonoh dan bernada memaki dilontarkan pelaku. Tak hanya itu, pelaku juga melakukan pemukulan, dengan menampar, mendorong hingga menendang korban. Sementara korban yang terlihat berbadan kurus dan lebih tinggi dari pelaku itu hanya terdiam dan tak melakukan perlawanan.

“Biar malu dia masuk facebook kalok ditampar-tampari,” ujar pelajar yang bertugas merekam aksi itu.

“Kau pikir aku takut? Sama siapa aku takut? Guru aja kulawan apalagi kau? Kau tahu aku hebat, kok tau kau aku hebat, kok kau gituin?,” timpal pelajar berjilbab yang melakukan aksi kekerasan fisik.

Di akhir video berdurasi 5 menit 46 detik itu korban didorong hingga terduduk dan menangis. Ironisnya, beberapa pelajar lainnya terlihat berkeliaran di sekitar lokasi dan hanya menyaksikan membiarkan aksi itu berlangsung.

Video itu pun mengundang kecaman keras. Aktifis perempuan Sumut, Rurita Ningrum pun dalam statusnya mengharapkan agar aksi kekerasan itu diusut tuntas.

“Semoga pembina di sekolah ini mampu menelusuri kekerasan fisik dan psikis yang terjadi terhadap adik tersebut. Kejadian ini sangat memalukan warga Sumut, mencoreng wajah pendidikan sumut, mencederai budaya sumut, bumi putra tercabik-cabik saat aniaya ditingkahi (saat berlangsung) kumandang merdu di sebuah Mesjid,” kata aktifis Fitra Sumut itu.

Sementara itu, pemilik akun Zulkarnaen Zidane Medan Bangkit mengatakan, para pelaku harus dilacak untuk mendapatkan pembinaan.

“Dilacaklah ini bang, tak bagus kami lihat dari rantau. Perlu juga dikasih pelajaran etika dan budi pekerti kayaknya,” ujar Zulkarnaen

Artikel ini ditulis oleh: