Produk Reksa Dana Saham anyar Narada dijadwalkan keluar pada kuartal dua. Kemudian disusul dengan peluncuran Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Pendapatan Tetap atau Obligasi. Strategi mengeluarkan produk Reksa Dana baru seiring dengan target kelolaan AUM baru yang mencapai Rp2 triliun di akhir 2018 alias naik hingga 9 kali lipat di banding 2017.

Agar target kelolaan AUM tercapai, Narada kian gencar edukasi masyarakat pentingnya berinvestasi saham dan reksadana melalui berbagai event. Edukasi tak hanya dilakukan kepada investor ritel namun juga kepada investor institusi seperti dana pensiun, yayasan dan perusahaan.

Dengan adanya produk baru, Narada berharap target bisa lebih cepat tercapai. Narada bersyukur, program pemerintah menggiatkan investasi di pasar modal membuat minat masyarakat investasi di Reksa Dana semakin besar. Tak heran, hingga saat ini, investor ritel di Narada juga masih mendominasi.

Ke depan, Narada akan fokus menggarap potensi investor ritel di kota-kota besar seperti Bandung, Medan, Surabaya dan kota-kota lain. Bahkan, jika di suatu daerah potensi investor cukup besar, Narada mempertimbangkan untuk membuka kantor cabang.

Investasi di pasar saham, masih prospektif karena berbagai indikator ekonomi menunjukkan tren positif. Misal dari sisi GDP, Indonesia tumbuh 5.2 persen, inflasi relatif terjaga di angka 3,5 persen, belum lagi harga-harga komoditas cenderung stabil. Adapun meski masuk tahun politik, Narada yakin tidak akan terlalu berpengaruh karena kondisi politik akan lebih stabil.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara