Investor di Indonesia, kata Jalaludin, sudah pintar, tidak gampang terpengaruh, isu-isu global yang ektrim juga tidak ada. Apalagi horison investasi reksa dana menengah dan panjang. Sehingga tak ada alasan menunda investasi reksa dana di Narada. Tim riset Narada selalu menganalisa dan mencermati faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan market baik regional maupun global.

Komposisi portofolio saham blue chip berkisar 80 persen sisanya saham-saham second liner. Capaian return ciamik dari reksa dana saham Narada diraih dari penerapan strategi tepat dengan pendekatan fundamental dan teknikal. Serta melakukan manajemen risiko yang baik dalam pemilihan saham dan waktu yang tepat untuk beli atau jual saham. Narada optimis, tahun ini tetap dapat memberi imbal hasil maksimal ke investor.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara