Jakarta, Aktual.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi XI Ahmadi Noor Supit meminta agar pemerintah menjaga nilai tukar rupiah, sebagai bentuk kepastian para pengusaha dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia.

Menurut dia, jika berdasarkan asumsi makro pemerintah dalam Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016, rupiah ditargetkan Rp13.200 per dolar AS.

“Jika rupiah pada tahun ini sudah menembus level Rp15.000 per dolar AS maka target tersebut tidak akan tercapai,” kata Supit, di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (14/8).

Dengan begitu, pemerintah, khususnya Bank Indonesia dan Kementerian/Lembaga, diharap dapat meyakinkan masyarakat bahwa kedepan akan terjadi pertumbuhan ekonomi.

“Jangan sampai pengusaha mikir mendingan bangkrut sekarang daripada makin parah. Sekarang ini pengusaha menghitung, bangkrutkan sekarang atau ada harapan didepan,” ujarnya.

Tak sampai disitu, politikus Golkar ini meminta kepada pemerintah agar tidak terlalu membebankan para pengusaha dalam negeri dengan mematok pajak yang besar, apalagi membuat aturan yang membuat takut pengusaha.

“Jangan bikin aturan yang membuat pengusaha kita takut,” ujarnya.

Dirinya pesimis target pemerintah dalam mengejar pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa diatas lima persen akan tercapai, melihat kondisi ekonomi saat ini yang sedang melambat.

‎”Saya kira ngga sampai, diangka 4,8 persen sampai 4,9 persen itu saja sudah jago betul.”

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang