Ketua Pansus Angket Pelindo II Rieke Diah Pitaloka (kiri) didampingi Wakil Ketua Azis Syamsuddin (kanan) Menerima Kunjungan dari Mahasiswa yang tergabung dalam Pansus Pelindo Watch di Ruang Rapat Pansus, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/10/2015). Pansus Pelindo Watch yang terdiri dari elemen Mahasiswa dari beberapa kampus menuntut Pansus Pelindo II dapat bekerja menangani kasus di Pelindo II hingga tuntas.

Jakarta, Aktual.com — Anggota Pansus Pelindo II DPR Nurdin Tampubolon mempertanyakan sikap Menteri BUMN, Rini Soemarno dalam melihat pengajuan perpanjangan konsesi JICT dengan HPH oleh PT Pelindo II.

Seharusnya Menteri BUMN justru memberikan kesempatan pengelolaan terhadap anak bangsa sendiri, tetap justru ada keinginan membuka konsesi kepada Pelindo I, II, III, dan IV.

“Kenapa ibu (Rini Soemarno) biarkan dengan adanya perpanjangan kepada asing, bahkan mau merambah lagi kepada Pelindo I, hingga 4, lalu mana lagi yang anda mau jual?,” kata Nurdin dalam rapat Pansus di Gedung DPR RI, Jumat (4/12) malam.

Mendapat pertayaan itu, Rini Soemarno sedikit bernada kesal ketika pertanyaan itu diarahkan kepada dirinya. Dia mengatakan bahwa pihaknya sebagai menteri juga memikirkan yang bailk untuk bangsa.

“Pelabuhan kita ini banyak tidak dapat menerima kapal besar, dimana kapal-kapal besar berhenti dulu ke Singapura, sehingga distination dapat langsung datang, setelah kita mampu melakukan secara profesional,” ucap dia.

Seakan tidak terima dengan peryataan Menteri Rini Soemarno yang menempatkan anak bangsa pada golongan tiga ataupun empat. “Yang saya liat bahwa ibu menjelaskan bangsa kita kelas tiga dan empat dari bangsa lain?,” ujarnya.

“Tidak begitu, kita harus menjadi warga kelas satu sehingga dapat berhubungan langsung dengan internasional,” kilah Rini Soemarno.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Wisnu