Jakarta, Aktual.com — Laju rupiah kemarin secara tak terduga mampu mengalami kenaikan. Dengan tidak berubahnya suku bunga The Fed memberikan kesempatan bagi laju harga komoditas untuk dapat berbalik positif dan berimbas pada melemahnya laju dolar AS.

“Pelemahan tersebut dimanfaatkan pelaku pasar untuk melepas dolar AS dan masuk ke beberapa mata uang soft currency. Laju rupiah pun turut terimbas dari adanya penguatan tersebut,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Apalagi sebelumnya, laju dolar AS telah mengalami pelemahan seiring terapresiasinya laju EUR-USD, Yen-USD, dan GBP-USD.
Pada Selasa (22/9) laju rupiah diprediksi Reza di bawah target resisten 14.450, yaitu Rp14.466-14.442 (kurs tengah BI). Adanya penguatan memberikan rasa optimisme dan pelaku pasar mengharapkan adanya perbaikan laju pada rupiah.
“Kami pun masih berharap akan adanya penguatan lanjutan pada rupiah. Meski demikian, tetap mewaspadai sentimen di pasar,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan