Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan merasa heran jika produksi lifting gas dalam negeri lebih mahal dibandingkan luar negeri. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah menawarkan national oil Company (NOC) Negara Uni Emirat Arab (UAE) untuk join investasi pada lapangan terminasi yang telah ditugaskan kepada PT Pertamina (Persero).

Hal ini telah dibicarakan oleh Menteri ESDM, Ignasius Jonan pada saat menerima kunjungan Menteri Energi UAE, Suhail Mohammed Faraj Al Mazroui pada Kamis (18/5)

“Kalau di bidang migas diharapkan mereka sih berminat berkerjasama dengan Pertamina untuk WK yang baru ditugaskan pemerintah kepada Pertamina,” tutur Jonan, ditulis Jumat (19/5)

Pada prosesnya papar Jonan; dilakukan secara bussiness to bussiness (B to B). Dan NOC UAE mendapat banyak pilihan WK diantara 10 WK terminasi yang telah ditugaskan ke Pertamina.

“Jadi ada 10 wilayah kerja migas. Saya sudah katakan ini segera bicara selanjutnya B to B saja, mudah-mudahan bisa jalan,” ujarnya.

Adapun hal lain, Jonan berharap NOC UAE terbuka kepada Pertamina dan mengundang pada aktifitas pencarian sumber migas baru di luar negri.

Untuk diketahui sesungguhnya penawaran WK tersebut merupakan bagian lain dari kerjasama kedua negara pada sektor migas, namun yang terpokok bahwa pemerintah Indonesia ingin mendapatkan impor LNG dan Crude secara langsung dari produsen UAE.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid