Pengendara sepeda motor melintasi spanduk terkait partisipasi pemilih dalam Pilkada di Jakarta, Rabu (5/10/2016). Kampanye meningkatkan partisipasi warga dalam Pilkada terus dilakukan sedini mungkin, di antaranya dengan memastikan pemilih telah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Aktual/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Lembaga survei PolMark Reseacrh Center (PRC) dibawah naungan PolMark Indonesia merilis hasil penelitian terbarunya terkait elektabilitas pasangan calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2017. PRC sendiri telah mengadakan tiga kali survei, yaitu pada bulan Februari, Juli dan Oktober 2016.

Survei yang dilakukan pada 28 September hingga 4 Oktober 2016 itu menunjukan bahwa petahana, pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat memiliki elektabilitas 31,9%. Kemudian disusul pasangan Anies Rasyid Baswedan dengan Sandiaga Salahuddin Uno sebanyak 23,2%.

“Sementara Agus Harimurti Yudhoyono berpasangan Sylviana Murni dengan elektabilitas 16,7%. Masyarakat Jakarta yang belum menentukan pilihan sebesar 28,2%,” tulis CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah dalam keterangan persnya, Rabu (5/10).

Namun, soal tren elektabilitas Ahok mengalami penurunan sebesar 10,8% dalam rentang waktu Juli hingga Oktober ini. Dalam survei PRC PolMark Indonesia pada Juli 2016 Ahok memiliki elektabilitas sebesar 42,7% dan turun menjadi 31,9% di bulan Oktober.

“Dari 31,9% responden yang memilih Ahok-Djarot dalam survei bulan Oktober ini, hanya 23,2% yang menyatakan pilihannya terhadap pasangan itu sudah mantap, tidak akan berubah,” jelasnya.

Sementara itu, dalam survei bulan Juli 2016, dari 42,7% yang memilih Ahok-Djarot yang menyatakan mantap 28,7%. Dengan demikian, di kalangan pemilihnya yang mantap sekalipun, elektabilitas Ahok-Djarot mengalami penurunan sebesar 5,5%.

Lembaga survei di bawah PolMark Indonesia ini mengadakan tiga kali survei, yaitu pada bulan Februari, Juli dan Oktober 2016. Namun penelitian terbarunya dilakukan pada 28 September – 4 Oktober 2016.

Survei dilakukan terhadap 1.100 responden, yaitu warga Jakarta berhak pilih pada saat survei diadakan. Responden diambil dengan metode multistage random sampling (sampel acak bertingkat), diwawancarai secara tatap muka.

Margin of error survei ini adalah +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Responden terdistribusi secara proporsional di setiap Kota di DKI Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan