Jakarta, Aktual.com – Praktisi Keperawatan Perinatologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Ns. Novardian, M.Kep., Sp.Kep.An memberikan kiat untuk orang tua dan menjaga kulit bayi dari iritasi dan luka.
Dokter yang kerap dipanggil Nova mengatakan, umumnya permasalahan kulit yang terjadi antara lain ruam popok atau iritasi pada kulit bayi di area popok. Kemudian, luka karena gesekan, iritasi akibat penggunaan plester, hingga iritasi karena pakaian.
“Itu yang kadang tidak kepikiran sama orang tua. Yang iritasi karena bayi banyak baring, bajunya mungkin tidak menyerap keringat sehingga menyebabkan iritasi, penekanan area tempat tidurnya dari bahan yang buat berkeringat, atau tidur dengan alas dan lama, itu kadang penerapannya tidak dimengerti orang tua,” tutur Nova dalam jumpa pers online, Kamis (26/11).
Nova melanjutkan, orang tua perlu memperhatikan bagaimana pencegahan iritasi dan luka sejak awal. Hal ini bisa diterapkan dengan melindungi skin barrier.
“Skin barrier bisa digunakan sebagai pencegahan di awal, ini harus dikenalkan lebih lanjut. Jangan menunggu setelah jadi parah baru diobati,” tambah Nova.
Selain pencegahan dengan melindungi skin barrier, orang tua juga bisa menghindari produk mengandung wewangian dan alkohol untuk menyembuhkan luka dan iritasi kulit.
“Banyak sekali bahan-bahan yang harus kita hindari untuk kurangi iritasi pada kulit bayi dan anak; di antaranya adalah pewangi dan alkohol. Alkohol ini keras, namun bisa digunakan berdasarkan konsentrasinya,” terang Nova.
Iritasi ruam popok bisa dihindari dengan mengganti popok jika terlihat basah atau lembap. Ukuran popok bayi yang sesuai juga perlu diperhatikan.
“Kalau bayinya prematur, jika orang tua menggunakan popok untuk newborn, maka akan semakin besar karena bisa menutupi tubuhnya. Sesuaikan dengan berat dan ukurannya agar tidak menyebabkan lecet pada kulit,” ujar Nova.
Kelembapan kulit anak harus dijaga. Anak-anak maupun orang dewasa perlu memakai pelembap (lotion). Kulit kering juga bisa menyebabkan iritasi. “Dan jangan lupa proteksi kulit bayi kita dari berbagai risiko penggunaan baju, pampers lewat skin barrier,” tutur Nova.
“Perlindungan untuk anak-anak dan bayi penting karena kulit ini adalah barrier atau pelindung pertama kita dari hal-hal luar. Kalau kulit tidak diproteksi, anak-anak bisa berisiko akan terinfeksi secara langsung maupun tidak langsung,” tambah Nova.
(Shavna Dewati Setiawan | ANTARA)
Artikel ini ditulis oleh:
Aktual Academy