Melihat situasi ini, Buya Majid lantas menghubungi laskar FPI. Sementara, Banser dan preman-preman itu terus merangsek menuju rumah Buya Majid sambil berteriak dan mengacungkan senjata tajam.

“Di depan kantor Komunitas Peduli Jakarta (KPJ) mereka mulai memukuli orang-orang yang sedang duduk. Di warung, di jalan dan lain-lain,” beber Novel menceritakan.

Bahkan, kata dia, ada tiga orang laskar FPI yang sedang duduk memesan kopi menjadi sasaran mereka. Setelah mereka sampai ke rumah Buya Majid dengan jarak sekitar 10 meter, warga bersama laskar FPI berhadapan langsung.

“Sempat terjadi bentrok fisik dengan yang di barisan depan. Karena jumlah kami yang cukup banyak akhirnya mereka lari tunggang langgang. Tak ada satu pun aparat yang datang. Padahal, letak Polres Jakarta Pusat cukup dekat dengan lokasi,”sesalnya.

Tak lama berselang, jajaran Polres Metro Jakarta Pusat tiba di lokasi kejadian. Namun sangat disayangkan kedatangan aparat kepolisian setelah situasi sudah mulai reda atau usai Banser dan preman bayaran tersebut dipukul mundur laskar dan warga.

 

Laporan Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh: