Jakarta, Aktual.com – Khatarini (42) isteri salah seorang korban berinisial AA, (39), yang meninggal menceritakan, pada Rabu (10/6) suaminya AA bersama rekan-rekan lainnya seperti biasa berkumpul ramai, sambil ngobrol ngalor-ngidul sembari menenggak miras jenis arak.

Lalu, usai menenggak miras itu, pada Kamis (11/6) sejak pagi, suaminya AA itu hanya tidur di rumah sampai dengan sore menjelang malam. (Baca: Tenggak Miras Oplosan, Enam Orang Tewas)

Dirinya, menurut Khatarina, saat itu berada di rumah orang tuanya tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Tak lama kemudian, ayahnya meminta untuk memanggil suaminya AA, agar berkumpul ke rumah orang tuanya tersebut.

Lalu ia bergegas untuk memanggil suaminya. Sesampai di rumah, ia membangunkan suaminya dan kemudian berangkat secara bersama-sama dengan suaminya itu ke rumah orang tuanya.

“Sesampai di rumah orang tua saya itu, suami saya duduk. Saat duduk itulah suami saya lalu muntah-muntah. Kemudian, karena terlihat cukup parah, maka kami memanggil perawat dan diperiksa, disarankan harus dirujuk. Makanya, kami bawa ke RSUD Sanggau ini,” katanya, Jum’at (12/6).

Setelah beberapa jam mendapatkan perawatan di RSUD Sanggau, wajah AA terlihat pucat dan menunjukkan penderitaan rasa sakit yang luar biasa.

AA, akhirnya tidak dapat tertolong oleh tim medis dan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 22.50 WIB.

Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka menggunakan ambulan untuk disemayamkan.

Artikel ini ditulis oleh: